Abstraksi
• Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya kenaikan
indeks
sebagian besar kelompok pengeluaran. Kenaikan terbesar
terjadi
pada kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga
sebesar 1,44 persen, diikuti kenaikan indeks pada kelompok
pengeluaran sandang sebesar 0,70 persen. Inflasi di kota Bukittinggi
juga disebabkan adanya peningkatan indeks sebagian besar
kelompok pengeluaran. Kenaikan terbesar terjadi pada
kelompok
pengeluaran kesehatan sebesar 0,30 persen diikuti kelompok
pengeluaransandangsebesar0,21persen.
• Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Maret 2019 Kota Padang
Dan Kota Bukittinggi masing-masing sebesar 0,13 persen dan -0,77
persen. Laju inflasi year on year kota Padang (Maret 2019 terhadap
Maret 2018) sebesar 2,01 persen, dan kota Bukittinggi sebesar
1,39
persen.
• Dari 23 (dua puluh tiga) kota IHK di Sumatera, 16 (enam
belas)
kota mengalami inflasi dan 7 (tujuh) kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di kota Meulaboh sebesar 0,39 persen
dan
Terendah di kota Dumai sebesar 0,07 persen. Dari 7 (tujuh) kota
yang
Mengalami deflasi, tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar
0,76
persen dan terendah di kota Batam dan Palembang sebesar 0,01
persen. Kota Padang menduduki urutan ke-5 (lima) dan Bukittinggi
menduduki urutan ke-13 dari 16 (enambelas) kota yang mengalami
inflasi di Sumatera. Secara nasional kota Padang menduduki urutan
ke-10 (sepuluh) dan Bukittinggi menduduki urutan ke-39 (tiga
puluh
sembilan) dari 51 (lima puluh satu) kota yang mengalami inflasi.