Abstraksi
• Deflasi di Kota
Padang terjadi karena adanya penurunan indeks
pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran. Penurunan terbesar terjadi
pada kelompok transportasi sebesar 0,66 persen, diikuti penurunan
indeks pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar
0,63 persen. Deflasi di Kota
Bukittinggi terjadi karena penurunan
indeks pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran. Penurunan terbesar
terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar
0,81 persen dan diikuti penurunan kelompok perawatan pribadi
dan
jasa lainnya sebesar 0,09 persen.
• Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2020 Kota Padang
sebesar 0,36 persen dan laju inflasi Kota Bukittinggi
sebesar 1,08
persen. Laju inflasi year on year Kota Padang (Juni 2020 terhadap
Juni 2019) sebesar 0,06 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 1,12
persen.
• Dari 24 (dua puluh empat)
kota IHK di Sumatera, sebanyak 16 (enam
belas) kota mengalami inflasi dan 8 (delapan) kota mengalami
deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar 1,13 persen
dan
terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,03 persen.
Deflasi
tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,19 persen dan terendah
terjadi di Kota Padangsidimpuan sebesar 0,02 persen. Kota Padang
menduduki urutan ke 3 (tiga) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan
ke 5 (lima) dari 8 (delapan) kota deflasi di Sumatera. Secara
nasional,
Kota Padang menduduki urutan ke 6 (enam) dan Kota Bukittinggi
menduduki urutan ke 9 (sembilan) dari 14 (empat belas) kota yang
mengalami deflasi di Indonesia.